[Dreambook] Program Mencetak Anak Penghafal Al-Qur’an

copas dari http://iwanyuliyanto.co/2012/12/31/dreambook-program-mencetak-anak-penghafal-al-quran/


[Dreambook] Program Mencetak Anak Penghafal Al-Qur’an

Bismillah …

Menyambung pembicaraan saya dengan Pak Lambang mengenai pohon impian, dalam komentar saya di sana menyebut tentang Family Dreambook. Ada kata “Family”, karena buku impian tersebut terdiri dari impian saya, impian istri, anak-anak, dan impian kami bareng-bareng. Kami menuliskan detail action affirmation di setiap halaman agar masing-masing dari kami bisa komitmen dan men-support affirmasi anggota keluarga lainnya.

Family Dreambook tersebut kami susun pada sebuah album foto ukuran besar (pada saat 5 tahun usia perkawinan kami dan menjelang kelahiran putri kedua kami di tahun 2005, awalnya dreambook-nya sendiri-sendiri belum menyatu). Di halaman awal terdapat diagram keseimbangan kehidupan yang menjadi visi keluarga yang disertai dengan do’a pengharapan. Bagaimana cara penyusunan diagram keseimbangan bisa dilihat pada halaman kedua pada jurnal ini. Kemudian beberapa halaman berikutnya disediakan untuk menampung list impian kami yang terus menerus ditambahkan sebagai bagian dari semangat tidak takut untuk terus bermimpi (life is too short to worry). Momen yang paling membahagiakan adalah saat-saat melingkari poin (nomer) dalam list tersebut setelah impian yang dimaksud sudah dicapai dengan baik. Biasanya momen itu kami sertai dengan perayaan kecil (hanya kami berempat) sebagai ungkapan rasa syukur.

Kemudian halaman berikutnya sampai akhir terdapat uraian masing-masing impian berdasarkan unsurnya masing-masing. Kami bagi menjadi 8 unsur, antara lain Spiritual, Family, Financial, Education, Social life, Healthy life, Hobby, Mental (Program Development). Di setiap lembar halaman dreambook berisi dream picture untuk visualisasi impian, goal setting (target jangka panjang dan jangka pendek), dan affirmasi komitmen untuk aktivitas harian.

Secara berkala, kami adakan monthly review untuk mengevaluasi pencapaian dan outputnya adalah penetapan strategi dan program kerja untuk bulan berikutnya. Yang paling seru adalah saat brainstorming manakala ada goals yang meleset dari targetnya. Ibarat sedang business meeting anak-anak bisa belajar aktif banyak hal tentang perencanaan, termasuk pengelolaan finansial. Makanya kami buatkan mereka rekening sendiri di bank.

Itulah sekelumit gambaran tentang penyusunan dan pengelolaan Family Dreambook kami sebagai pengantar jurnal ini. Sebuah buku impian yang menyatukan langkah-langkah dengan harmonisasi dalam menggapai masa depan bersama yang lebih baik. Sebuah buku yang menjadi sarana membangun komunikasi di antara kami. Sebuah buku yang mengajarkan untuk bersama-sama fokus. Kami merasa menulis impian saja itu tidak cukup, namun perlu divisualisasikan dan jelas penyusunan strategi pencapaiannya, kemudian disiplin mengeksekusinya. Mengutip kata Mitch Sala, “If you work and stay focussed on your dream, your success is 100% predictable”.

Pada jurnal kali ini saya akan mengupas salah satu family dream pada unsur Spiritual yaitu menjadi keluarga penghafal Al-Qur’an. Saya susun dalam seri Parenting, sehingga lebih menekankan sharing bagaimana putri-putri kami kini berproses menjadi penghafal Al-Qur’an. Putri kami, Nadia Farhana Azzahra (aka Nana, 11 tahun) dan Saskia Aulia Ramadhani (aka Sasha, 7 tahun). Ok, let’s start …

Unsur: Spiritual

Dream: Menjadi Keluarga Penghafal Al-Qur’an

Owner: Ayah, Ibu, Nana, dan Sasha

Amalan yang disenangi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala salah satunya adalah membaca Al-Qur’an. Dalam upaya merayu-Nya agar mengabulkan do’a-do’a kami, maka kami bertekad untuk selalu menyenangkan-Nya, sehingga impian menjadi keluarga penghafal Al-Qur’an kami tempatkan di halaman awal family drambook kami.

Tidak ada satupun kitab/buku di dunia ini yang dihapal keseluruhannnya sampai tanda bacanya oleh penulisnya sendiri dan para pembacanya, kecuali kitab Al-Qur’an. Faktanya kitab suci Al-Qur’an dihapal oleh jutaan manusia di dunia ini, bahkan oleh mereka yang penyandang disabilitas. Itulah mujizat yang terpelihara sampai saat ini sesuai janji dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Quran dan Kamilah yang akan menjaganya” (Qs Al-Hijr 9). Ayat tersebut memotivasi kami bahwa menghafal Al-Qur’an itu ada jaminan kemudahannya, Allah sendirilah yang menjamin, sehingga impian kami sekeluarga adalah menjadi bagian dari mujizat itu bersama jutaan para hafidzul Qur’an di seluruh dunia. Semoga Andapun yang muslim juga mempunyai mimpi yang sama.

Saya pengeeeen banget anak-anak saya menjadi penghafal Al-Qur’an. Siapa yang bisa menjamin diri kita ini bisa masuk surga? Tidak ada, kecuali anak-anak keturunan atau anak-anak asuh kita yang menyelamatkan kita dengan amal sholehnya yang tidak terputus amalan do’a untuk orang tuanya, do’a-do’a dari anak yang hafidzul qur’an. Dengan prinsip walk the talk, bila orangtua menginginkan adanya kebaikan ada dalam diri sang anak, maka orangtuanya harus memulai lebih dulu agar menjadi contoh.

Setelah putri kedua kami lahir, kami merevisi dream picture dengan kalimat komitmen atau goal affirmasi* yang lebih tegas adalah sebagai berikut: “Kami, Iwan Yuliyanto dan Sumarni, beserta dua putri kami, Nadia Farhana Az-Zahra dan Saskia Aulia Ramadhani …Insya Allah menghafal Al-Qur’an satu hari satu ayat” Kemudian do’a dan affirmasi harian di atas itu saya tuliskan pada foto keluarga, 1 foto saya letakkan di dalam family dreambook, 1 foto ukuran besar diletakkan di dinding ruang keluarga agar selalu mudah diingatkan.

*) Ingat, setiap kita mempunyai impian, jangan lupa menuliskan affirmasi harian sebagai bentuk komitmen. Tanpa affirmasi harian, maka impian itu hanya sekedar angan-angan. Impian harus dijemput.

Setiap impian sebaiknya disandarkan pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Biar tidak menjadi depresi kalau tidak tercapai, dan tidak berbuah kesombongan kalau tercapai.

Membangun Kebiasaan

Kami tidak menargetkan anak-anak bisa menghafal dengan cepat, yang penting tajwidnya benar. Karena kalau tajwid sudah benar, untuk selanjutnya lebih mudah, insya Allah. Yang penting mereka bisa konsisten dengan program keluarga, 1 hari 1 ayat. Menghafal berbeda dengan membaca. Untuk urusan membaca Al-Qur’an, saya bebaskan mereka sesuai kemampuan dan ketersediaan waktunya misalnya Nana setiap hari biasanya rutin membaca minimal 2-3 lembar mushaf. Kalo libur dan di bulan Ramadhan biasanya lebih banyak lagi lembaran mushaf yang dibaca setiap harinya. Yang penting tidak bolong-bolong. Ingat Hukum Inersia (Hukum Kelembaman) dari Newton, bahwa kecenderungan suatu benda untuk tetap bergerak atau mempertahankan keadaan diam. Kalo sekali bolong, maka akan mempunyai kecenderungan untuk bolong lagi di masa-masa berikutnya. Jadi, biar sedikit yang penting istiqomah atau rutin setiap harinya.

Lalu jika anak sudah bisa membaca Al-Qur’an, apakah dibiarkan menghafal sendiri kemudian setoran?

Yang namanya anak-anak belum fasih bicara itu wajar. Namanya juga lidah anak-anak. Yang penting kita harus terus memperdengarkan bacaan yang benar. Selagi tahsin dan tajwid-nya Nana dan Sasha belum bagus, kami tidak menyuruhnya menghafal sendiri. Tapi harus di-talqin (membacakan Al-Quran kepada anak, kemudian diikuti oleh sang anak), kemudian sabar memperbaiki bacaan, baik memperbaiki makhroj huruf maupun harakat-nya. Nanti dengan sering mendengar yang benar, lidah anak akan mencontoh yang benar itu. Kami men-talqin Nana dan Sasha pada saat usia mulai belajar di TPQ yaitu 4 tahun. Setelah mereka memasuki usia layak untuk tahsin (7 tahun), kami mulai serius memonitor hafalan mereka, diawali dengan penguasaan juz 30.

Kami membangun kebiasaan Nana agar membiasakan diri menghafal 1 ayat setelah sholat Subuh, lama prosesnya rata-rata 5-10 menit, tergantung panjang ayatnya. Setelah itu ia bisa lanjutkan kegiatannya dengan belajar, membaca materi pelajaran yang akan diajarkannya hari itu di sekolah, dan aktivitas persiapan sekolah lainnya sebelum mandi. Sedangkan kegiatan membaca lembaran-lembaran mushaf, ia rutinkan pada waktu ba’da Maghrib. Pola keseimbangan aktivitasnya yang semakin padat di tengah persiapannya menghadapi UAN SD, yang juga diselingi dengan persiapan kegiatan konser pianonya, insya Allah, kelak akan saya sharing dalam seri parenting bertema Time Management.

Sedangkan Sasha, adiknya yang terkadang masih susah bangun pagi, menghafal 1 ayat biasanya setelah pulang sekolah dengan didampingi istri saya. Sedangkan kegiatan membaca lembaran-lembaran mushaf, ia rutinkan juga pada waktu ba’da Maghrib. Biasanya satu hari satu lembar mushaf.

Setiap hari sehabis pulang kerja, saat ba’da Magrib dan terkadang ba’da Isya kalau terlambat pulang kantor, saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk menerima setoran hafalan ayat dari anak-anak. Mereka membacakan ayat-ayat sebelumnya dan ayat yang dihafal hari tersebut. Setelah menerima hafalan, saya lanjutkan dengan menerangkan tafsir-nya dengan bahasa yang mudah mereka mengerti, dan secara berkala (seminggu sekali) saya selingi dengan penyampaian fadilah-fadilah membaca Al-Qur’an agar mereka selalu ingat dan makin mantap untuk terus menghafal Al-Qur’an. Juga secara berkala pula saya selingi dengan mengingatkan akan niat ikhlas menghafal Al-Qur’an yaitu hanya semata karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, agar tidak disalahartikan sekedar mematuhi perintah kami sebagai orangtuanya atau sekedar agar bisa berkompetisi di sekolahnya apalagi sekedar memperoleh gelar hafidzah. Kalau salah meletakkan niat, maka akibatnya bisa fatal, apa yang dihafalkannya berpotensi tidak akan langgeng. Meluruskan niat dan menyampaikan fadilah itu secara berkala terus kami sampaikan, dengan penyampaian yang bervariasi misalnya dengan contoh cerita / kisah, agar anak tidak bosan. Yang saya jadikan referensi dalam menjelaskan tafsir ayat-ayat Al-Qur’an kepada anak-anak adalah buku “I Love My Al-Qur’an (ILMA)”, penerbit Pelangi Mizan. Bahasanya mudah sekali untuk dipahami anak-anak, apalagi dijelaskan dengan ilustrasi gambar dan peta dunia Islam, juga ada gamenya yang menarik. Saya membelinya dari seorang sahabat, Ambu Bintang (Fetry), yang link-nya saya sertakan itu. Saya rekomendasikan untuk Anda juga.

Kalau saya sedang dalam kondisi business trip (perjalanan dinas) keluar kota, maka istri sayalah yang menggantikan peran tersebut dalam menerima setoran hafalan mereka. (catatan: Alhamdulillah, bisnis istri saya yang berbasis di rumah cukup membantu memonitor perkembangan tumbuh kembang anak-anak). Yang penting, kami usahakan untuk komitmen setiap hari, tidak bolong-bolong. Tidak ada istilah libur dalam menghafal, meskipun kami sekeluarga dalam kondisi berlibur keluar kota. Mengapa? Karena kami sudah janji dalam bentuk affirmasi yang telah ditulis dalam Family Dreambook.

Jadi, jawaban untuk pertanyaan pada jurnal saya sebelumnya: Punya Impian, Tapi Jangan Lupa Dengan Dua Hal. Dua hal itu adalah: Pertama, berani setting target. Kedua, berani memiliki komitmen berupa affirmasi harian. Komitmen itulah janji Anda.

Menghadapi Kendala

Namanya juga anak-anak, tentu tidak lepas dengan kondisi labil. Misalnya timbul rasa malas untuk belajar menghafal, atau setengah-setengah semangatnya menghafal sehingga bacaannya belepotan. Ini pertanda bahwa mereka masih belum mempunyai kemantapan hati untuk benar-benar menghafal Al-Qur’an. Menjadi penghafal Al-Qur’an dan mendidik buah hati menjadi penghafal Al-Qur’an memang membutuhkan kesabaran besar. Saya tidak menerapkan punishment dalam bentuk apapun dalam kegiatan menghafal mereka. Yang ada adalah refleksi diri dan memperbaiki people skill dalam hal membangun komunikasi. Begitu juga saya tidak menerapkan adanya reward atas keberhasilan mereka untuk menutup pintu adanya salah orientasi mereka dalam menghafal. Untuk itulah seminggu sekali fadilah-fadilah itu harus disampaikan agar mereka mempunyai kemantapan hati.

Sebagai orang tua, kami harus terus berdoa, sehingga anak-anak mempunyai kemantapan hati untuk benar-benar menghafal Al-Qur’an, keinginan yang datang dari lubuk hatinya sendiri. Do’a yang kami panjatkan adalah do’a yang sudah umum diajarkan. Kami mengajarkan juga do’a tersebut pada anak-anak dengan cara melagukannya. Sudah saya upload di SoundCloud termasuk lafaz do’a dan lyric-nya, agar siapa saja yang belum pernah mempelajarinya juga bisa men-downloadnya, mendengarkannya dan kemudian mengajarkannya pada keluarganya. Do’a menghafal Al-Qur’an memang tidak terdapat dalam hadits, akan tetapi seorang muslim bisa berdo’a menurut kemampuan dan bahasanya masing-masing.

Penutup

Demikianlah sharing salah satu family dreambook saya, semoga hari ini dan dimasa yang akan datang kita bisa lebih mumpuni dalam mendidik anak untuk menghafal Al-Qur’an. Karena salah satu amanah yang harus ditunaikan orangtua adalah menjadikan anak-anak shalih/shalihah agar mencintai dan dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mengajarkan kepada anak-anak tentang pembuktian cinta yaitu melakukan apa yang disenangi-Nya. Hal ini bisa menjadi investasi besar yang ditanamkan para orangtua untuk kelak mendapatkan keutamaan serta pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena balasan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di akhirat tidak hanya bagi para penghafal Al-Quran saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya.

Ayo para sahabat bloggers, sesibuk apapun kita, mari luangkan waktu yang positif dan bermanfaat bersama keluarga demi investasi jangka panjang. Sedikit waktu tapi kontinu setiap hari. Mari review kembali pencapaian tahun 2012, dan kita susun strategi yang jitu untuk pencapaian yang lebih baik di tahun 2013.

Dengan senang hati bila Anda juga menyampaikan masukan atau sharing bagaimana metode Anda membesarkan buah hati Anda menjadi penghafal Al-Qur’an. Mari berbagi dan Terimakasih sebelumnya.

Salam hangat penuh semangat,

Iwan Yuliyanto

31.12.2012

Tips dan Trik Menghafal al-Quran

copas dari http://neilhoja.blogspot.com/2009/05/tips-dan-trik-menghafal-al-quran.html


Tips dan Trik Menghafal al-Quran

Bismillah…

Sedikit pengen berbagi nih, temen-temen. Mungkin, di antara salah satu ujian yang paling diperhatikan ama Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir), khususnya ‘santri’ Azhar adalah materi hafalan al-Quran. Bagi sebagian mahasiswa, mungkin ini adalah ujian yang cukup sulit. Hal ini dapat dilihat ketika cukup banyak mahasiswa yang masih ‘membawa’ a.k.a ‘belum lulus’ materi ini bahkan hingga tingkat akhir kuliah mereka.

Ujian ini dianggap sulit karena bentuknya hafalan, berbeda dengan berbagai materi lain yang bentuknya berfikir, sehingga tidak banyak menguras otak. Terlebih lagi, diantara temen-temen penulis sendiri sebagian besar tidak memulai hafalan ini di awal. Bahkan bisa jadi, saat membaca tulisan ini belum juga ngapalin? Heu heu… Ujian sendiri udah dekat, kira-kira bagaimana mensiasatinya?

Yah,… walaupun mungkin bisa jadi tips ini udah telat, karena ujian syafawi (lisan) sendiri udah di ambang pintu dan mungkin tak cukup lagi waktunya, akan tetapi paling tidak bisa jadi bermanfaat ketika ujian tahriri (tulisan) nanti. Atau bisa juga buat temen-temen yang memang pengen ngafalin Quran lebih dari sekedar muqorror (diktat) Azhar.

Ada beberapa fase dalam menghafal al-Quran ini. Gampangnya kita ambil tiga fase saja;

1. Fase pra hafalan (taaruf)

2. Fase hafalan (tahfidz)

3. Fase menjaga hafalan (murojaah)

A. Fase Pra Hafalan

Hal pertama dalam fase pra hafalan, ada baiknya kita mengenal dulu dengan kitab suci yang akan kita hafal ini. Beberapa sifatnya antara lain:

1. Mudah dihafal. Allah sendiri berfirman dan diulang-ulang dalam surat al-Qomar, “Walaqad yassarna al-Qurana lidz-dzikri fahal min muddakir… (QS. Al-Qomar: 17)”. Selain dikuatkan dengan firman Allah, secara bahasa sendiri al-Quran sangat mudah dihafalkan. Terlebih di dalamnya, banyak ayat-ayat yang mirip, sehingga kita tidak perlu menguras otak lebih karena ada beberapa kalimat atau ayat yang sudah pernah kita hafalkan dulu.

2. Mudah pula terlupa. Dalam hal ini penulis sendiri kurang tau apakah riwayat ini adalah hadits atau apa, akan tetapi dulu Kyai penulis pernah bilang bahwa, “Menghafal Quran itu seperti mengikat unta. Bila longgar sedikit saja ikatannya, maka akan sangat mudah lepas.”

3. Al-Quran adalah kitab suci kita, barangsiapa dapat menghafalkannya maka akan mendapat banyak fadhilah, seperti: variasi bacaan dalam sholat, mengisi waktu luang ketika menuggu bus, di dalam bus dll.

4. Dengan menghafalkannya, terlebih bila memahami maknanya bisa membuat hati kita terbuka, menemukan kebenaran din ini, menemukan mukjizat-mukjizat di dalam al-Quran dsb. Intinya, insya Allah bisa menambah iman kita dan takwa kita..

Sifat-sifat di atas bisa ditambah terserah ama pembaca. Tapi penulis pikir cukup ini saja, ntar lama-lama gak jadi berbagi tips dan triknya, hehehe… Nah, dari yang penulis sebutkan di atas, mungkin dua sifat teratas perlu mendapat perhatian lebih.

Selanjutnya, setelah berkenalan dengan obyek yang ingin kita hafal, sekarang saatnya berpindah kepada subyeknya. Yakni diri kita sendiri. Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan dalam menghafal al-Quran ini?

1. Temukan motivasi yang tepat atau niatnya. Tentukan, apakah untuk ujian saja, atau untuk sesuatu hal yang di atas itu. Penentuan motivasi ini sangat menentukan tingkat kualitas hafalan dan kesungguhan kita dalam menghafal.

2. Berikan waktu khusus dalam keseharian kita.

3. Persiapkan diri dari banyaknya godaan yang melalaikan dan ketidak-disiplinan. Karena sebenernya, dari pengalaman penulis sendiri dan curhat temen-temen, kunci menghafal al-Quran adalah satu; ISTIQOMAH.

4. “Qalilun qarra khairun min katsirun farra..” lebih baik sedikit tapi kuat, daripada banyak hafalan tapi lemah. Artinya, menghafal al-Quran itu haruslah tadarruj, alias bertahap. Allah sendiri berfirman, “Wala ta’jal bil qurani min qabli an yuqdha ilaika wahyuhu, wa qul rabbi zidny ilman…” (QS. Toha: 114). Banyak sedikitnya menghafal, sangat tergantung pada kemampuan penghafal, ndak perlu dipaksa.

B. Fase Menghafal

Setelah bertaaruf, dan kenal-kenalan sebelum memasuki dunia hafalan ini, hehehe… kini saatnya kita melakukan proses menghafal. Fase di atas tadi, cukup dipahami saja dan dijadikan pengingat bila suatu saat kita merasa kesulitan dan pengen curhat :D.

Okeh, sekarang saatnya kita masuk dalam persoalan teknis, yakni trik menghafal. Sebenernya, soal ini penulis lebih suka menyerahkan kepada pembaca soal bagaimana menghafal. Karena, dalam menghafal ini sangat bergantung pada kondisi /dzuruf si penghafal. Akan tetapi, agar bisa mendapat gambaran bagaimana menghafal yang baik, maka akan penulis sebutkan contoh dalam fase ini.

1. Membaca pelan dan mecoba memahami maknanya (grambyang) dari apa yang ingin kita hafal di pagi hari, pada malam hari sebelum tidur. Hal ini sangat bermanfaat untuk mempermudah menghafal di pagi harinya.

2. Lebih baik baik dilakukan setelah sholat subuh, mulai menghafal al-Quran secara tadarruj dimulai dari jumlatan fa jumlatan (kalimat per kalimat) bukan ayat per ayat! Setelah hafal (membaca tanpa melirik al-Qurannya) satu kalimat, baru berpindah ke kalimat yang lain. Setelah dari kalimat, baru kemudian menghafal satu ayat.

3. Setelah hafal satu ayat, boleh berpindah ke ayat lain, dan temukan keserasian dalam dua ayat ini. Sangat sering terjadi, ayat al-Quran ini memiliki satu tema setiap separuh halaman. Nah, setelah hafal setengah halaman, maka diulangi lagi dari awal dan tidak berpindah ke ayat lain sebelum ayat-ayat yang sudah dihafal benar-benar mantap.

4. Dianjurkan minimal menghafal satu halaman, atau lebih baik lagi dua halaman setiap harinya. Agar nanti yang tergambar di ingatan kita adalah seperti membuka al-Quran, satu di sisi kanan dan satu lagi di sisi kiri.

5. Lebih dan sangat dianjurkan untuk menyetorkan hafalan yang baru kita hafal, pada orang yang sudah hafal lebih dari kita. Bukan saja karena menjaga agar apa yang kita hafal ini sudah benar kata per katanya, akan tetapi juga sangat bermanfaat sebagai latihan dalam hafalan kita. Karena, seperti layaknya skil yang lain, semakin sering dilatih maka akan semakin lancar…

C. Fase Mengulang

Perlu diketahui dan diingat.. fase murojaah ini adalah yang sangat-sangat penting dan paling penting di antara dua fase di atas. Karena sepeti yang penulis sebutkan di atas, bahwa menghafal al-Quran itu mudah, akan tetapi menjaganya itu… masya Allah.

Okeh, tidak perlu berlama-lama dan mengeluh, heu..heu.. :D, langsung saja pada trik bagaimana melakukan murojaah yang baik dan benar sesuai kaidah yang disempurnakan, * walah… kok nyambung ke sana?

Sama seperti menghafal, dalam murojaah pun ada yang namanya tadarruj. Yakni bertahap pula dalam melakukannya.

1. Murojaah sebelum membuat hafalan baru. Yang perlu kita ulang hafalannya sebelum membuat hafalan baru adalah hafalan seperempat juz (5 halaman) sebelum hafalan baru kita. Jadi, jangan menambah hafalan baru bila seperempat juz sebelumnya masih berantakan hafalannya.

2. Murojaah hafalan baru. Setelah paginya kita menghafal, maka berikan waktu khusus buat mengulang hafalan baru kita itu. Paling enak adalah ketika sholat dhuha. Semakin sering diulang dalam sholat, semakin baik. Atau bisa juga sehabis sholat maghrib… atau terserah kapan. Yang penting, minimal kita ulang hafalan baru itu, sekali dalam sehari.

Nah, yang dua di atas itu adalah murojaah minimal yang harus dilakuin dalam sehari. Ada juga murojaah terkait banyaknya hafalan kita.

1. Murojaah per seperempat juz (5 halaman). Murojaah ini dilakukan setiap hari, dan berkelanjutan esok harinya. Lebih baik disetorkan juga murojaah yang ini. Sifatnya seperti hafalan baru, harus bener-bener mantap ketika disetorkan. Bentuk seperempat juz-an ini sangat ditekankan dan bisa sangat membantu kita, ketika harus menghafal banyak juz. Jadi nanti, bila sudah hafal banyak, yang cukup diingat adalah urutan ayat-ayat pertama dalam tiap halaman di seperempat juz. Jadi seolah-olah, tiap juz dalam al-Quran itu dibagi menjadi empat. Dan cukup yang seperempat itu yang digambarkan dalam otak.

2. Murojaah per 1 juz. Sama seperti murojaah seperempat juz, murojaah ini juga lebih baik disetorkan. Akan tetapi gak menutup kemungkinan untuk dibaca sendiri. Asalkan dengan catatan, lebih baik untuk tidak melirik al-Quran sedikitpun, kecuali hanya untuk melihat benar salahnya, bukan untuk meneruskan bacaan.

3. Murojaah per 5 juz. Kalau bisa, hal ini disetorkan juga. Akan tetapi, kecuali di pondok tahfidz, mungkin agak jarang yang mau nerima setoran 5 juz, hehehe… termasuk aku :D. Murojaah ini berlanjut juga. Jadi kalau sudah 5 juz, 10 juz, dst.. maka dibaca pula dari awal.

Nah, kayaknya cukup itu aja metode-metode yang kira-kira bisa dijadikan gambaran. Metode-metode di atas tidak mutlak sifatnya. Namun, secara pengalaman metode-metode di atas cukup membantu dalam proses menghafal al-Quran. Jadi bisa dijadikan tolak ukur dan gambaran buat temen-temen untuk menentukan sendiri metode yang cocok.

Selanjutnya, mungkin ada beberapa tips tambahan di bawah ini yang bisa dijadikan masukan buat temen-temen:

1. Akan lebih cepat dan mudah bila kita menghafal sambil mengetahui artinya. Bisa lewat terjemah al-Quran, atau bahkan dengan tafsirnya sekalian, :D.

2. Setelah tahu artinya, perlu diketahui bahwa al-Quran itu berbentuk setengah prosa (cerita) dan setengah puisi (berima). Dengan prosanya, akan membuat kita lebih mudah untuk mengaitkan antara satu ayat dengan ayat lainnya lewat siyaq atau jalan cerita atau tema khusus. So, temukan kesesuaian antar ayat! Dan lewat rima, memudahkan kita menghafal dengan mendengar bunyinya. Ini juga rahasia kenapa al-Quran dengan didengar berulang-ulang saja bisa membuat kita hafal.

3. Menej waktu dalam satu hari sebaik mungkin. Minimal ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yang pertama murojaah, yang kedua bikin hafalan baru.

Udah selesai?? Belum… ssssssst… nih, ada rahasia penting. Sebenernya, dari sekian banyak metode di atas, yang penting cuma tiga hal:

1. ISTIQOMAH / disiplin.

2. konsentrasi (ketika menghafal dan murojaah).

3. Doa / niat.

Hufh… alhamdulillah, akhirnya selesai juga tips dan trik menghafal al-Quran ini. Tidak banyak yang diharapkan, semoga saja bisa membantu temen-temen dalam menghafal al-Quran. Tambahannya, kalau boleh minta bantuan temen-temen juga moga kita semua dimudahkan dan diberi kekuatan dalam ujian kali ini. Dan semoga kita dijadikan sebagai ahlu Quran. Amin99x.

Allahummaj ‘alna min ahlil Quran, warzuqna fahma an-nabiyyin wa hifdza al-mursalin, wa ilhaama malaikati al-muqorrabin…

Wabillahi taufiq wal hidayah,

Maan najah, wa nanjah maan… - See more at: http://neilhoja.blogspot.com/2009/05/tips-dan-trik-menghafal-al-quran.html#sthash.75CQttYu.dpuf

Ini Dia Agenda Harian Untuk Menghapal Al Quran

copas dari http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2014/05/21/30508/ini-dia-agenda-harian-untuk-menghapal-al-quran/#sthash.lJPvQtan.dpbs



Ini Dia Agenda Harian Untuk Menghapal Al Quran

Agenda Hitungan Harian Menghafal Al-Qur'an berdasarkan Ayat dan Kemampuan

Sebuah Renungan dan Pelajaran

‘’Penyandaran Amaliyah Yaumiyah yang akan terus berlangsung dalam menapaki perjalanan panjang menuju Jannah Alloh Ta’ala‘’,

Jika Anda Menghafal Al-Qur'anul Karim dalam 1 hari (1 ayat saja), Anda akan menghafal-nya secara keseluruhan dalam rentang waktu 17 tahun, 7 bulan, 9 hari.

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 2 ayat, Anda akan menghafal-nya selama 8 tahun, 9 bulan, 18 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 3 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 5 tahun, 10 bulan, 13 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 4 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 4 tahun, 4 bulan, 24 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 5 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 3 tahun, 6 bulan, 7 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 6 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 2 tahun, 11 bulan, 4 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 7 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 2 tahun, 6 bulan, 3 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 8 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 2 tahun, 2 bulan, 12 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 9 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 11 bulan, 12 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 10 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 9 bulan, 3 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 11 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 7 bulan, 6 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 12 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 5 bulan, 15 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 13 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 4 bulan, 6 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 14 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 3 bulan, 0 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 15 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 2 bulan, 1 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 16 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 1 bulan, 6 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 17 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 1 tahun, 10 bulan, 0 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 18 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 11 bulan, 19 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 19 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 11 bulan, 1 hari

Jika Anda Menghafal Al-Qur'an dalam satu hari 20 ayat, Anda akan menghafal-nya selama, 10 bulan, 16 hari

Jika anda dalam 1 hari menghafal satu muka (1 halaman), Anda akan menghafal-nya selama 1 tahun, 8 bulan, 12 Hari

Jika Anda dalam 1 hari menghafal satu lembar (2 halaman), Anda akan menghafal-nya selama 10 bulan 6 hari.

Membaca Al-Qur’an Akan menguntung selamanya, Investasi Akhirat ^^ !

Jangan sampai engkau lupa bahwa setiap huruf yang engkau ucapkan dari Al-Qur'an memiliki kebaikan yang berlipat, 1 huruf 1 kebaikan, 1 kebaikan digandakan menjadi 10 kebaikan, Dalam Basmallah saja kalau engkau membacanya maka terdapat 190 kebaikan dari 19 huruf yang terkandung didalamnya, lantas bagaimana dalam membaca, mengulang-ulang dan menghafalkan Al-Qur'an ?!

Semoga Alloh memberikan limpahan barokah dan kebaikan bagi antum semua.. Allohumma Aamin !

Mampukah Anda Menghafal??!

Menghafal Al-Qur'an dalam 1000 Hari, Mampukah ?! Insya'a Alloh..

Landaskan pada dasar fikiran anda bahwa anda mampu/bisa menghafal seluruh isi al-Qur’an, sesuai jarak waktu yang ditentukan dan bebas memilih :

1. Tempat, Dimana saja anda menghafal yang penting nyaman dan tidak mengganggu konsentrasi menghafal

2. Waktu, Anda berkuasa terhadap jam-jam, menit dan detik yang akan anda lalui, maka dari itu manfaatkanlah waktu-mu !

3. Juz, Pilihlah juz-juz dalam Al-Qur’an yang anda kira mudah untuk dihafal !

Catatan Pertama :

Tentukan Mushaf yang akan anda gunakan untuk menghafal, kami anjurkan untuk memilih Mushaf Khusus semisal Al-Qur'an yang didalamnya terdapat 15 baris perhalaman, Karena :

1. Dimulai dari awal ayat dan berakhir diakhir ayat dalam 1 halaman, InsyaAlloh akan membantu-mu untuk Fokus dalam menghafal.

2. Karena setiap 20 halaman dalam Al-Qur'an tersebut sama dengan 1 Juz sempurna, kecuali Juz Amma (Juz 30) Inilah yang cocok sebagai jalan/cara menghafal.

3. yang dimaksud ialah 1 Halaman, I muka (saja)

Cara menghafal Al-Qur'an :

1. Hendaknya Anda Menghafal dalam 1 hari 1 Halaman saja.

2. Setelah menghafal 5 halaman, gunakan hari ke enam untuk Muroja'ah (Mengulang) hafalan, terus-lah seperti demikian sampai selesei 1 juz.

3. Ketika anda selesei 1 Juz sempurna, Khususkan 4 hari untuk mengulang Hafalan yang telah dihafal.

4. Setelah anda hafal 5 Juz, Khususkan 10 hari untuk mengulang hafalan 5 Juz yang telah dihafal.

5. Disaat hafalan anda sudah 10 Juz, Khususkan 15 hari untuk mengulang hafalan yang telah dihafal.

6. Disaat hafalan anda mencapai 15 Juz, Khususkan 25 hari untuk mengulang hafalan yang telah dihafal.

7. Disaat hafalan anda mencapai 20 Juz, Khususkan 30 Hari untu mengulang hafalan yang telah dihafal.

8. Disaat Hafalan anda mencapai 25 Juz, Khususkan 35 Hari untuk Mengulang Hafalan Keseluruhan dari Juz-Juz yang telah di Hafal.

9. Disaat anda menyempurnakan Hafalan Al-Qur'an Seluruhnya, Khususkan 45 Hari Untuk Mengulang Hafalan Seluruhnya.

10. Dengan Konsep ini, Anda akan Mampu menghafal Al-Qur'an 1000 Hari -Insyaa'Alloh-

Beberapa Anjuran dalam Menghafal.

1. Anda memiliki kebebasan memilih juz yang hendak anda hafal, bebas memilih tempat dan waktu.

2. Sibukkanlah waktu-waktu luang anda untuk menghafal dan Muroja'ah, jangan sampai membuang waktu sia-sia, gunakkan waktu waktu ditengah akan melaksanakan amalan, semisal setelah Sholat Fajar (subuh), antara Adzan dan Iqomah, selepas Sholat Dzhuhur dst

3. Gunakkanlah Lembaran kertas dan Pulpen untuk menulis ayat yang akan dihafal

4. Bawalah selalu lembar kertas itu kemana saja engkau pergi, agar anda ingat hafalan dan jangan sampai dibawa ke kamar mandi.

5. Dengarkanlah Disc/Audio Mp3 Al-Qur'anul Karim sebelum Istirahat atau disaat beraktifitas, InsyaAlloh memudahkan menghafal Al-Qur'an.

6. Milikilah olehmu seorang syaikh/ustadz yang akan membenarkan bacaan, Tilawah dan Tajwid.

7. Berkumpullah bersama keluarga dan sahabat-sahabatmu dalam menghafal ayat, utamakan berikan hadiah bagi yang diberikan kemudahan dalam menghafal (Berlomba-lombalah dalam kebaikan)

8. Jagalah Hafalan-mu, bacalah disaat melaksanakan sholat (Fardhu, Sunnah atau Tathowwu)

9. Bacalah Tafsir dari ayat yang akan anda baca agar memudahkanmu menghafal ayat tersebut.

10. Berusahalah agar menjaga niat Ikhlas untuk Alloh Ta'ala, mengharap balasan Alloh azza wajalla.

11. Anda tengah menyimpan pada kedua tangan anda -Kemuliaan yang agung- dalam menghafal Al-Qur'an.

12. Jauhilah oleh-mu dari menunda-nunda suatu amalan, Mulailah dengan tekad kuat, semangat tinggi dalam menghafal Al-Qur'an.

13. Di akhir, Jauhilah oleh mu kemaksiatan karena ia sebab utama hilangnya hafalan dan banyak lupa (Ayat yang telah di hafal)

Akhir kata, Aku Memohon kepada Alloh yang maha Tinggi, maha berkuasa, Agar Ia (Alloh) memberikan kemanfaat untu kalian, membantu kalian untuk mampu menghafal seluruh Isi Al-Qur'an.

Oleh : Al-Akh Ibnu Nizal [Alumni Ma’had ‘Aly Al-Furqon Li-Tahfidzil Qur’an Wa Dirasah Al-Islamiyah]

Disadur dari www. saaid.net - See more at: http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2014/05/21/30508/ini-dia-agenda-harian-untuk-menghapal-al-quran/#sthash.lJPvQtan.dpuf

apabila ALLAH tidak mengkehendaki kita lagi

copas dari status fb teman



Kata Ulama, apabila ALLAH tidak mengkehendaki kita lagi :
• ALLAH akan sibukkan kita dengan urusan dunia.
• ALLAH akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak.
• ALLAH akan sibukkan kita dengan urusan perniagaan.
• ALLAH akan sibukkan kita dengan harta.
• ALLAH akan sibukkan kita dengan mencari pengaruh pangkat dan kuasa.

√ Alangkah ruginya kerana kesemuanya itu akan kita tinggalkan. Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dahulu menemui ALLAH SWT dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung bermati-matian untuk merebut dunia.

√ Tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah ALLAH dan beribadat kepada ALLAH SWT. Sebenarnya apa yang kita dapat dari dunia ini telah ditentukan oleh ALLAH SWT.

√ Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih daripada kita dari segi gaji, pangkat, harta, kendaraan mewah dan rumah besar.

√ Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu dan amalan orang lain lebih daripada kita. Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat orang lain bangun disepertiga malam untuk solat tahajjud.

√ Kita cemburu melihat orang lain tukar mobil baru, tetapi jarang kita cemburu melihat orang lain boleh khatam Al-Quran sebulan 2 kali.

√ Kesemua petanda-petanda ini menunjukkan dunia akhir zaman apabila duit, pangkat dan harta mengatasi segalanya.

√ Setiap kali menyambut hari jadi kita sibuk sebaik baik mungkin urusan dunia tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita maka kita akan dipanggil oleh ALLAH SWT semakin dekat.

√ Kita patut bermuhasabah mengenai bekalan ke satu perjalanan yang jauh yang tidak akan kembali lagi buat selama-lamanya.

√ Sesungguhnya mati itu benar, alam kubur itu benar, pertanyaan munkar dan nakir itu benar, mahsyar ALLAH itu benar, syurga dan neraka itu benar.

Kertas-kertas

copas dari status facebook teman



Nasehat yg membuatku termenung.

Akte kelahiran... adalah kertas. Kartu imunisasi... kertas. Piagam kelulusan... kertas. Ijazah... juga kertas. --- semuanya hanya berupa kertas!!

Akad nikah... kertas. Paspor... kertas. Surat kepemilikan rumah... juga kertas. Resep dokter... kertas. Undangan acara... juga kertas. Kehidupan kita layaknya kertas-kertas. Seiring waktu berlaku, dirobek, kemudian dibuang.

Dunia itu semuanya terdiri dari kertas2. Berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yang dimilikinya. Dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yang dimilikinya.

Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak mungkin dilihat manusia selamanya, yaitu: SURAT KEMATIAN. Maka persiapkanlah untuk menghadapi kematian, karena itu adalah "KERTAS" terpenting.

Ali bin Abi Thalib berkata:

Dua hal yang tidak akan kekal dalam diri seorang mukmin: "masa mudanya dan kekuatannya."

Dan dua hal yang berguna untuk setiap mukmin: "akhlak yang mulia dan jiwa yg lapang"

Dan dua hal pula yang akan mengangkat derajat seorang mukmin: "sikap tawadhu (rendah hati) dan menolong kesulitan orang lain".

Dan dua hal pula yang menjadi penolak bala': "sedekah dan silaturahmi"

Ada tiga fase hidup yang tampak lucu:
1. Masa puber: anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang.
2. Masa bekerja: anda punya harta dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu.
3. Masa tua: anda punya harta dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan.

Inilah kehidupan, ketika kita mendapat sebuah karunia. Maka akan hilang karunia yg lain

Anda selalu yakin bahwa kehidupan orang lain, selalu lebih baik dari kehidupan kita !!!

Dan orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita lebih baik darinya.

Hal itu dikarenakan kita melupakan hal terpenting dalam hidup kita, yaitu bersikap Qanaah (mensyukuri apa yang kita miliki).

Seandainya ada toko yang menjual kebahagiaan, anda akan melihat orang-orang akan berebut mendatanginya. Kemudian membelinya meskipun mahal harganya. Mereka melupakan bahwa kebahagiaan itu adalah dengan menyempurnakan amal ibadah kita kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan2-Nya.

Kebahagiaan adalah dalam taqwa, islam, iman dan ihsan. Dan selalu memohon pertolongan Allah dengan sholat dan sabar.

Semoga kita semua senantiasa dalam Hidayah Allah. Aamiin Allahumma Aamiin .

Star Academy

copas dari WA kiriman teman


PENTING!!!



Interview Channel Israel bersama seorang doktor berkebangsaan Israel, Dr. Malhom Akhnauf, penggagas program : Sitar Akademia atau ‘Star Academy’.

Pertemuan singkat ini sebagai berikut :

Pertanyaan: Bagaimana perasaan Anda saat ini, ketika obsesi terbesar Anda, yaitu ‘STAR ACADEMY’ benar-benar telah menjadi kenyataan di pusat negeri-negeri Islam?”

Jawab: Perasaan saya tidak bisa saya lukiskan, yang jelas kami telah menghabiskan sebagian besar umur kami – demi melangsungkan program tsb - hingga pada akhirnya, kami berhasil mewujudkan tujuan ini!

Pertanyaan: Apa yang Anda maksud bahwa itu telah menghabiskan sebagian besar umur kami?

Jawab: Iya benar. Kami memang telah menggarap program ini selama bertahun-tahun, hingga kemudian kami berhasil mengokohkan acara ini di negara-negara Barat, lalu meluas ke negeri-negeri Arab. Dan kami meyakini bahwa sesungguhnya program ini akan terus mengalami perkembangan dan kemajuan hingga sampai pada puncak keberhasilannya, seiring dengan perjalanan Negara Israel.

Pertanyaan: Kenapa Anda sangat yakin bahwa program ini pasti berhasil?

Jawab: Karena sungguh kami mengetahui bahwa umat Islam saat ini telah dijauhkan dari agamanya, tetapi pada saat yang sama para pemuda Muslim kini memiliki kecenderungan berpegang kepada Islam, yang sekiranya hal ini dibiarkan, niscaya suatu saat mereka akan menghancurkan negara kita!

Pertanyaan: Mengapa Anda begitu berhasrat unutk menjadikan program Star Academy ini sebagai sarana untuk menghancurkan umat Islam?

Jawab: Karena kami hendak menjauhkan mereka dari agama Islam.

Pertanyaan: Apa strategi Anda saat ini untuk menyerang umat Islam, khususnya setelah program Star Academy?

Jawab: Mengingat berbagai macam tantangan dan hambatan yang ada, maka kami merancang untuk secara khusus mentargetkan para generasi muda Muslimah!

Pertanyaan: Mengapa harus generasi muda perempuan Muslimah dan bukan yang kalangan laki-laki?

Jawab: Karena kami
menyakini bahwa, apabila para generasi muda Muslimah mereka sudah mengalami penyimpangan, maka pasti seluruh generasi Muslim akan ikut tersimpangkan.

Pertanyaan sekali lagi:
Bagaimana Anda menjelaskan peperangan Anda terhadap para perempuan Muslimah ini?

Jawab: Saat ini, kami sangat bernafsu untuk memerangi kaum Muslimah sekaligus merusak kehidupan mereka, baik secara mental, pemikiran, maupun secara fisik melebihi hasrat kami mempunyai peralatan tempur yang hebat seperti tank-tank, serta pesawat-peswat tempur. Dan kami gembira bahwa mereka pun telah tersibukkan dengan adanya smartphone Blackberry - dengan berbagai fasilitasnya – dan yang sejenis, dan ini merupakan bagian dari strategi tersebut.

Pertanyaan: Apakah Anda memiliki pengaruh dan kekuasaan terhadap program Star Academy yang saat ini tengah tayang di Lebanon?

Jawab: Kami yakinkan bahwa kami telah menggelontorkan sejumlah dana yang sangat besar dan hal tersebut senantiasa tidak lepas dari pengawasan kami.

Pertanyaan: Terakhir, apa yang Anda hendak katakan kepada bangsa kita,bangsa Israel,sebagai kabar gembira buat mereka?

Jawab: Sibukkanlah terus umat Islam yang kini masih tertidur lelap, karena sungguh mereka adalah umat yang jika mereka telah pulih dan bangkit, niscaya dalam hitungan beberapa tahun saja, mereka pasti dapat meraih kembali kemuliaannya, yang telah terenggut selama beberapa abad …

-0-

Cukuplah Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.

Sebarkanlah pesan ini kepada umat Islam, umat Muhammad saw, semoga mereka kembali bangkit dari tidurnya,

Semoga Allah memberkahi Anda yang membaca maupun yang menyebarkannya demi kemaslahatan agama Anda.

Pesan ini hendaknya disampaikan kepada semua orang tanpa kecuali mengingat penting sekaligus bahaya dari informasi-informasi yang ada di dalamnya.

Note: Star academy itu semacam program TV untuk mencari bakat anak muda utk menjadi bintang atau artis. Seperti sekarang yg banyak marak di TV negeri ini, Indonesia Idol, X factor Indonesia, Indonesia mencari bakat, Rising Star, Dangdut Akademia, dan lain2. Para orang tua yg awam sangat bangga kalau anaknya bisa tampil apalag menjuarai ajang tersebut bahkan rela mengorbankan aqidahnya baik sadar maupun tidak.